Oleh: Izhab Abidin (Wakil Ketua Lakpesdam PCNU Blitar)
Sumpah pemuda:
Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air IndonesiaIkrar Sumpah Pemuda yang dibacakan oleh Suegondo Djojopuspito ini merupakan kristalisasi semangat kaum muda era itu untuk menegaskan cita-cita berdirinya negara Indonesia. Sumpah Pemuda juga merupakan suatu pengakuan dari kaum muda-mudi Indonesia saat itu yang di ikrarkan pada 28 Oktober 1928 di Batavia (sekarang Jakarta) mengikrarkan satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa. Ini merupakan hasil keputusan Kongres Pemuda Kedua yang dilakukan selama dua hari, 27-28 Oktober 1928.
Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia
Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia
Semangat nasionalisme pemuda pemudi saat itu tidak diragukan lagi. bagaimana tidak, dengan berbagai keterbatasan fasilitas yang serba canggih seperti saat ini, mereka mampu menyatukan perwakilan pemuda-pemuda Indonesia dalam rangka mencapai cita-cita negara yang merdeka adil dan makmur. Kongres Pemuda kedua ini melibatkan pemuda dari berbagai organisasi dan latar belakang. Di antaranya:
1. Jong Java (Organisasi pemuda yang mewakili pemuda dari pulau Jawa)
2. Jong Sumatranen Bond (Organisasi yang mewakili pemuda dari Sumatra)
3. Jong Islamieten Bond (Organisasi pemuda yang berfokus pada pemuda Muslim)
4. Jong Bataksbond (Organisasi yang mewakili pemuda Batak)
5. Jong Celebes (Organisasi pemuda dari Sulawesi)
6. Pemoeda Kaoem Betawi (Organisasi pemuda yang berasal dari Betawi)
7. Perhimpoenan Peladjar Indonesia (PPPI; Organisasi pelajar yang menjadi salah satu penggagas kongres)
8. Jong Ambon
9. Jong Borneo
10. Jong Minahasa
11. Dan beberapa perwakilan organisasi pemuda kala itu
Menengok kembali generasi -Z
Siapa gen – z itu..?
Gen Z atau generasi Z merujuk pada kelompok individu yang lahir antara tahun 1997 sampai 2012. Mereka adalah generasi yang tumbuh dalam era digital. Di mana tehnologi dan medsos menjadi bagian integral dari kehiduan mereka sehari hari. Hidup mereka sangat familiar dengan youtube, FB, linkedin, tweter, dan banyak lagi. Bahkan mereka tidak hanya memiliki satu akun di setiap sosial media.
Mereka tidak hanya akrab dengan perangkat seperti smartphone dan komputer, tetapi juga mengandalkan teknologi untuk berkomunikasi, belajar, bersosialisasi bahkan untuk mencari cuan.
Di sisi lain, Meskipun Indonesia saat ini sedang berproses menyelesaikan berbagai persoalan seperti korupsi, kemiskinan, pengangguran, narkoba, pornografi, hoax, ujaran kebencian, dan sebagainya. Namun pemuda-pemudi Indonesia (generasi Z) harus tetap optimis untuk berpartisipasi dan berkolaborasi melaju menuju Indonesia Maju. Sebagaimana kita ketahui, salah satu perjuangan pemuda pada masa itu adalah menjaga persatuan dan kesatuan.
Namun, di era sekarang, rasa persatuan tersebut dapat terkikis bila generasi Z tidak mampu memanfaatkan teknologi dengan baik dan tidak dapat menoleransi untuk menerima perbedaan. Untuk menghargai perjuangan pemuda di masa lalu, generasi Z haruslah dapat melahirkan kreativitas, ide, dan inovasi untuk mempertahankan eksistensi dari kemerdekaan Indonesia sebagaimana yang di cita citakan dalam kongres pemuda kedua tanggal 28 oktober 1928 silam.
Implentasi sumpah pemuda diera generasi Z
Gen Z yang dikenal sebagai generasi pertama yang tumbuh dengan internet dan tehnologi digital memiliki banyak kesempatan dalam mengimplementasikan sumpah pemuda di era digital natif. Di antaranya kemudian ketika generasi z memiliki kesadaran tinggi terhadap isu-isu sosial, mereka cenderung mendukung keberlanjutan, hak asasi manusia dan kesetaraan gender. Di sinilah meraka para gen Z bisa ikut terlibat dalam gerakan sosial melalui platfom digital mereka.
Kemudian banyak sekali hal-hal yang dapat dilakukan generasi Z untuk mengimplementasikan makna dan tujuan dari sumpah pemuda itu sendiri. Pertama, menjadi garda terdepan dalam menghadapi masifnya berita berita hoax, karna tiap hari mereka bergelut dengan internet dan tehnologi digital, yang kemudian mereka dengan. Berita-berita hoax sebagaimana kita ketahui dapat menimbulkan perpecahan di dalam masyarakat.
Kedua, menjaga toleransi, dengan kemampuanya di bidang digital yang dapat menjangkau berita serta pengetahan luas. Gen Z berpeluang besar dalam menjaga toleransi agar tercapai keutuhan persatuan dan kesatuan. Gen Z bisa memanfaatkan momentum dengan adanya keberagaman suku, ras, agama, budaya dan bahasa indonesia sebagai pemersatu bangsa melalui kampanye dunia maya, lewat akun akun sosmed mereka dengan masif.
Ketiga, menjadi duta bahasa indonesia. Gen Z dikenal sebagai individu yang kreatif dan inovatif. Dan karena mereka sering menggunakan media sosial untuk mengekspresikan diri dan menciptakan konten baru, baik dalam bentuk video, gambar, maupun tulisan. Ini menjadi kekuatan gen Z untuk selalu megkampanyekan menggunakan bahasa indonesia dengan baik dan benar. Dalam pembuatan konten generasi Z harus menjadi pelopor penggunaan bahasa indonesia dengan baik dan benar di tengah-tengah maraknya bahasa bahasa “seronok” gaul dan singkat asalkan viral. Video-video sort, video-video reel yang hari ini asal viral, dengan mengabaikan tata krama bahasa yang pernah di gaungkan dan termaktub dalam isi sumpah pemuda kala itu.
Dan pada ahirnya, generasi Z tidak akan kehilangan identitasnya sebagai bangsa timur dengan tata krama dan budaya adiluhungnya. Dan tetap menjaga jiwa inovatif, kreatif dan juga pragmatis yang mandiri. Teruslan menjadi pewaris semangat para pemuda yang megikrarkan sumpah pemuda karena kalian adalah generasi unik .
Selamat hari sumpah pemuda ke-96 Tahun 2024
Blitar 28 Oktober 2024

0 comments:
Posting Komentar